, Jakarta -Direktur Penting Lion Air Grup Edward Sirait bercerita pengalaman dianya yang tidak pernah ingin sentuh barang haram bernama narkoba, sekaligus juga jadi pelajaran baru semua pegawainya. Edward dalam sambutannya pada penandatanganan kerja sama juga dengan Tubuh Narkotika Nasional (BNN) di Lapangan terbang Halim Perdanakusuma, Jakarta, menjelaskan narasi yang tidak dilalaikan saat SMA dahulu.
Saat masih SMA, di SMA 6 Jakarta, gw mengantarkan rekan gw yang kecelakaan, telah tiga ampul morfin, ia masih sadar, katanya, Kamis, 8 Februari 2018.
Edward Sirait yang akrab dipanggil Edo itu menanyakan pada dokter kenapa temannya tidak segera tertidur, walau telah disuntikan morfin dengan dosis yang banyak. Rekan kamu ini pecandu narkoba, telah kebal, kata Edward menirukan sang dokter.
Dari pengalamannya itu, Edward Sirait akui tidak pernah sentuh barang haram narkoba apa pun faktanya. Saat dokter telah menjelaskan tidak dapat dikerjakan langkah medis, karena itu ajal akan selekasnya hadir serta pasti neraka menanti, tutur Edward di muka semua pegawai serta crew Lion Air Grup.
Karena itu, dia memerintah pada semua pegawai baik crew pesawat, petugas di darat (ground handling) dan lain-lain untuk jadikan pelajaran pada pengalamannya itu. Tolong, tidak ada fungsinya benar-benar salah gunakan narkoba itu, tuturnya.
Ia menjelaskan telah mempunyai ketentuan untuk penelusuran periodik pada semua pegawai Lion Air Grup. Kita akan berupaya keras kita pasti pengaturan tersangkut personil apa yang dapat kita kerjakan untuk menahan peredaran, terhitung tanda-tanda kargo kita akan selekasnya adukan, tuturnya.
Dia memperjelas tidak memberikan pertolongan hukum apa pun pada pegawainya yang terlibat masalah narkoba. Ada masalah beberapa pengacara juga tidak kita sediakan, sebab mereka mengkhianati kita dengan penyimpangan narkotika, tuturnya.
Ia memberikan tambahan jika ada personil yang diindikasi narkoba maka diadukan ke BNN serta namanya akan dicatat serta langsung dirumahkan.
ANTARA
"
"
"