Selasa, 29 Oktober 2019

OJK_AJB Bumiputera Terbelit Masalah Sejak Lama

Dirut Lion Air Bersumpah Tidak Pernah Ingin Sentuh Narkoba

, Jakarta -Direktur Penting Lion Air Grup Edward Sirait bercerita pengalaman dianya yang tidak pernah ingin sentuh barang haram bernama narkoba, sekaligus juga jadi pelajaran baru semua pegawainya. Edward dalam sambutannya pada penandatanganan kerja sama juga dengan Tubuh Narkotika Nasional (BNN) di Lapangan terbang Halim Perdanakusuma, Jakarta, menjelaskan narasi yang tidak dilalaikan saat SMA dahulu.

Saat masih SMA, di SMA 6 Jakarta, gw mengantarkan rekan gw yang kecelakaan, telah tiga ampul morfin, ia masih sadar, katanya, Kamis, 8 Februari 2018.

Edward Sirait yang akrab dipanggil Edo itu menanyakan pada dokter kenapa temannya tidak segera tertidur, walau telah disuntikan morfin dengan dosis yang banyak. Rekan kamu ini pecandu narkoba, telah kebal, kata Edward menirukan sang dokter.

Dari pengalamannya itu, Edward Sirait akui tidak pernah sentuh barang haram narkoba apa pun faktanya. Saat dokter telah menjelaskan tidak dapat dikerjakan langkah medis, karena itu ajal akan selekasnya hadir serta pasti neraka menanti, tutur Edward di muka semua pegawai serta crew Lion Air Grup.

Karena itu, dia memerintah pada semua pegawai baik crew pesawat, petugas di darat (ground handling) dan lain-lain untuk jadikan pelajaran pada pengalamannya itu. Tolong, tidak ada fungsinya benar-benar salah gunakan narkoba itu, tuturnya.

Ia menjelaskan telah mempunyai ketentuan untuk penelusuran periodik pada semua pegawai Lion Air Grup. Kita akan berupaya keras kita pasti pengaturan tersangkut personil apa yang dapat kita kerjakan untuk menahan peredaran, terhitung tanda-tanda kargo kita akan selekasnya adukan, tuturnya.

Dia memperjelas tidak memberikan pertolongan hukum apa pun pada pegawainya yang terlibat masalah narkoba. Ada masalah beberapa pengacara juga tidak kita sediakan, sebab mereka mengkhianati kita dengan penyimpangan narkotika, tuturnya.

Ia memberikan tambahan jika ada personil yang diindikasi narkoba maka diadukan ke BNN serta namanya akan dicatat serta langsung dirumahkan.

ANTARA

"

Senin, 28 Oktober 2019

Pemerintah Tanggung Sekolah Pilot Rp 300 Juta

Saingi Bitcoin, Nilai Aladin Coin Dipercaya Akan Tembus Rp135 Juta

, Jakarta - Perusahaan investasi asal Amerika Serikat Aladin Capital keluarkan produk Aladin Coin atau mata uang (cryptocurrency) yang akan diresmikan jadi mata uang digital internasional untuk berinvestasi. Aladin Coin ini disebut seperti dengan Bitcoin.

Sekarang ada beberapa ribu mata uang kripto tetapi banyak yang abal-abal atau scam. Tetapi, Aladin Coin ditanggung berlainan, kata Indonesian Leader of Aladin Capital Shandy Saputra di Jakarta, Jumat, 26 Januari 2018.

Shandy menjelaskan jika Aladin Capital mempunyai agunan sejumlah US$ 1 miliar pada HSBC jadi agunan calon investor Aladin Coin. Aladin Coin yang disebutkan seperti Bitcoin ini tidak dapat dipunyai tiap orang sebab awalnya harus jadi anggota atau membership yang terdiri atas beberapa tingkat jadi salah satunya ketentuannya.

Tingkatan keanggotaan dari mulai pemula (starter) sampai VIP, seperti multilevel marketing (MLM) dengan arah jaga kestabilan. Ini untuk jaga kestabilan atau safety, jadi tidak dapat orang ramai beli, lalu ramai jual, tutur Shandy.

Shandy menjelaskan jika anggota di level paling rendah ialah starter bisa berinvestasi dari mulai US$ 180 atau seputar Rp 2 juta sepanjang 180 hari atau 6 bulan. Buat pemegang anggota akan terima keuntungan sebesar 0,83 % per harinya. Tiap level mempunyai periode waktu serta keuntungan yang berlainan.

Di tingkat trainee, investasi yang diperlukan US$ 500, basic dengan investasi US$ 1.000, premium US$ 2.500, pro US$ 8.000, pro+ US$ 20.000, pro x2 US$ 50.000, serta VIP US$ 100.000. Seperti jaringan MLM, investor yang mempunyai jaringan akan memperoleh keuntungan sebesar 5 %.

Shandy mengatakan jika Aladin Capital mengurus uang anggota lewat pasar modal, logam mulia, serta pasar komoditas. Harga satu keping Aladin Coin berharga US$ 1 pada tahun 2017. Tetapi, dia memprediksi nilainya akan naik jadi US$ 20 per keping, serta direncanakan akan sampai US$ 10.000 atau seputar Rp135 juta per keping pada tahun 2026.

Walau Indonesia belum menetapkan mata uang digital, Shandy meyakini satu waktu dapat diaplikasikan oleh pemangku kebijaksanaan. Selama ini, Bank Indonesia serta Otoritas Layanan Keuangan serta Bank Indonesia belum meluluskan Aladin Coin. Perusahaan juga sudah merencanakan mempersiapkan mesin anjungan tunai mandiri (ATM) spesial Aladin Coin.

Chief Operating Officer (COO) Aladin Capital Eric Nguyen memberikan tambahan jika Aladin Coin tercipta pada bulan November 2017 di Amerika Serikat, serta sudah berkembang di Vietnam. Aladin Coin yang disebut seperti dengan Bitcoin ini mempunyai anak perusahaan Aladin Trust yang terigistrasi di Swiss pada tahun 2002.

BISNIS

"

Minggu, 27 Oktober 2019

Begini Penjelasan Dirut Pertamina soal BBM Premium Batal Naik

Proyek Revitalisasi Kilang Arun PT Pertamina Digenjot

, LHOKSEUMAWE – PT Pertamina (Persero) membidik project revitalisasi besar sarana pemrosesan gas Arun dapat selesai tahun kedepan.

Perusahaan menunjuk cucu upayanya, PT Perta Arun Gas, untuk mengurus sarana yang pernah jadi kilang gas alam cair (liquefied alami gas/LNG) paling besar di dunia itu. Sekarang ada tiga project di kilang Arun yang berjalan bertepatan, yaitu revitalisasi terminal LNG, pembangunan terminal kondensat, serta tangki LPG.

Kami ke arah milestone selanjutnya: LNG hub, tangki kondensat, serta tangki LPG, kata Manajer Production Rencana and Process Engineering Perta Arun Gas, Sukarni Manan, kutip Koran Tempo edisi Senin 24 Juli 2017.

Arun ialah kilang LNG paling tua dengan umur yang sama juga dengan Kilang Bontang di Kalimantan Timur. Fasilitasnya terpadu dengan lapangan Arun di Aceh Utara dan dua daerah kerja terlepas pantai di perairan Sumatera sisi utara. Pada 1978-2014, Arun kirim 4.269 kargo LNG, sejumlah besar ke Korea serta Jepang.

Kompleks pemrosesan ini mempunyai 6 unit kilang gas, 2 pelabuhan spesial, serta 9 tangki penyimpanan gas. Tetapi, semenjak export selesai, kesepakatan pengendalian Arun NGL ikut kedaluwarsa.

Sekarang sejumlah besar sarana di Arun menganggur sebab produksi migas dari lapangan penyuplai di sekelilingnya jauh berkurang. Perta Arun Gas cuma mengurus sarana regasifikasi LNG serta dua tangki penyimpanan. Perusahaan memproses gas sekitar 17 kargo per tahun. Dari angka itu, 16 kargo datang dari kilang gas Kuat di Papua Barat, yang dioperasikan BP Berau. Gas dipakai untuk menyalakan setrum Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas Arun serta PLTMG Belawan, Sumatera Utara. Bekasnya digunakan oleh PT Pupuk Iskandar Muda serta industri yang lain.

Manan menjelaskan revitalisasi mempunyai tujuan tingkatkan utilitas Arun buat warga. Project tangki LPG akan dibuat oleh PT Pertamina Marketing and Trading memiliki keseluruhan 60 ribu mtr. kubik. LPG nanti akan memasok keperluan masyarakat Aceh serta beberapa Sumatera Utara. Dalam tempo dekat, keperluan LPG dapat dipenuhi dari Arun, tuturnya.

Pertamina akan memakai dua tangki yang lain jadi area untuk menyimpan LNG. Tangki akan disewakan, seperti sarana yang dipunyai Singapore LNG. Manan menjelaskan, sampai sekarang, dua perusahaan tertarik memakai tangki Pertamina, yakni Japan LNG serta Itochu. Sekarang tangki masih juga dalam step perbaikan suku cadang. Keperluan dananya sampai US$ 30 juta.

Project yang lain ialah area untuk menyimpan kondensat yang dibuat oleh Pertamina Marketing and Trading. Perusahaan akan memakai tiga tangki memiliki 1,5 juta barel untuk menaruh stock kondensat. Sarana bermanfaat untuk mendukung jual-beli produk migas Pertamina. Akan ada kerja sama juga dengan Thailand serta Malaysia. Itu setahap, kata Manan.

Volume regasifikasi akan bertambah tahun kedepan. Gagasannya, Perta Arun Gas akan berkontrak dengan PLN untuk mengolah gas PLTMG Arun II serta supply bahan baku untuk Pupuk Iskandar Muda.

Kepala Tubuh Pengelola Migas Aceh Marzuki Daham mengharap Pertamina menjaga sarana pemrosesan gas. Karena, kata Marzuki, beberapa kontraktor tertarik memproses gasnya di kilang itu. Ia menjelaskan pemrosesan gas di kilang Arun lebih irit ongkos daripada membuat sarana pemrosesan gas sendiri.

Di Aceh, eksplorasi migas masih menggeliat. Jika dapat share facilities di Arun, ongkos produksi gasnya dapat turun hingga harga dapat tambah murah, katanya masalah kilang PT Pertamina.

ROBBY IRFANY

"