, Tangerang - Ketua Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia Curug, Tangerang, Capt. Novyanto Widadi menjelaskan ada beberapa unsur sebagai pemicu banyak lulusan sekolah pilot menganggur. Maskapai kehendaki pilot yang siap gunakan, sesaat lulusan sekolah pilot masih memerlukan upgrading beberapa level untuk sampai standard yang diputuskan maskapai, tutur Novyanto pada Tempo, Sabtu, 27 Januari 2018.
Novyanto menjelaskan kompetisi usaha maskapai yang ketat memang tuntut keperluan maskapai akan pilot berdasar rating. Maskapai inginkan pilot bisa langsung menjalankan pesawat semacam Airbus.
Untuk penuhi keperluan itu, pilot harus ikuti pelatihan dan pendidikan serta training media stimulator yang habiskan dana seputar Rp 400 juta. Ongkos itu harus dijamin pilot sendiri sepanjang tiga bulan, tuturnya.
Sedang beberapa pilot muda merasakan mereka telah keluarkan banyak ongkos waktu tempuh tahap sekolah. Diluar itu, beberapa lulusan sekolah pilot harus kembali tempuh pendidikan meningkatkan jam terbang dengan program multi-engine (terbang langsung). Multi-engine harus dipunyai pilot baru untuk tempuh step seterusnya sepanjang 15 jam atau 1-2 bulan. Walau ongkos tambah murah, masih ditanggung ke pilot, sebut Novyanto.
Penambahan lain supaya lulusan pilot dapat ikuti standard maskapai penerbangan, menurut Novyanto, ialah memberi pengetahuan penerbangan penambahan di kelas sepanjang sebulan. Ke-3 kompetensi ini diinginkan maskapai pada beberapa pilot. Maskapai tidak ingin ditanggung, mereka inginkan pilot siap gunakan.
Kementerian Perhubungan mengatakan ada seputar 600 pilot AB Initio yang menganggur. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan beberapa ratus pilot baru itu belum terserap karena beberapa unsur. Diantaranya ialah tidak bisa berkompetisi serta memperoleh pekerjaan jadi pilot di maskapai.
Budi memberi teguran pada 18 sekolah pilot yang berada di Indonesia untuk penuhi standard kurikulum yang ditata undang-undang. Ia memberikan instruksi sekolah-sekolah penerbangan yang tidak dapat penuhi standard semestinya lakukan merger.
Sekolah itu harus berlomba jadi baik jika tidak ingin merger, agar kwalifikasi pendidikan lebih baik, hasil lebih baik, bukan mencari uang saja, kata Budi di Jakarta, Rabu, 24 Januari 2018.
"
"
"
"
"
"
"