, Jakarta - Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, ajukan sekitar 370 susunan pada penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2018 untuk menambal defisit jumlahnya perangkat sipil negara (ASN) karena tingginya angka pensiun.
Simak juga: Menpan RB: InsyaAllah Rekrutmen CPNS 2018 Dibuka Selesai Asian Games
Mengajukan itu tengah menanti kesepakatan Kementerian Pemanfaatan Perangkat Negara serta Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) dan Tubuh Kepegawaian Negara (BKN).
Pengajuannya sudah kami berikan pada beberapa waktu kemarin. Kami kemukakan sebab memang kami kekurangan personil, bisa disaksikan di beberapa unit kerja piranti wilayah. Banyak yang kewalahan sebab kurang pegawai, kata Kepala Tubuh Kepegawaian, Pendidikan, serta Training Wilayah Kabupaten Bekasi Oded Yahya di Cikarang, Kamis, 23 Agustus 2018.
Oded mengatakan jumlahnya susunan yang diserahkan faksinya itu sebagian besar pada bidang pendidikan serta kesehatan, sesaat bekasnya ialah tempat pegawai administrasi.
Umumnya dari tenaga pendidikan seperti guru sebab banyak yang akan pensiun. Selanjutnya tenaga kesehatan sebab di lapangan banyaknya belum mencapai dibandingkan jumlahnya masyarakat. Ini terkait dengan loyalitas Pemkab (Pemerintah Kabupaten) Bekasi dalam service kesehatan, tuturnya.
Simak juga: Rekrutmen CPNS Diadakan Sesudah Asian Games Usai
Faksinya mencatat, minimal ada 300 ASN masuk waktu purna pekerjaan dalam tempo dekat yang didominasi oleh guru serta petinggi struktural, salah satunya Bekas Sekretaris Wilayah Muhyiddin dan Bekas Kepala Tubuh Penanggulangan Musibah Wilayah Aspuri.
Oded meneruskan, jumlahnya baik ASN Kabupaten Bekasi ialah 14 ribu orang, sesaat sekarang banyaknya cuma 12.900 orang karena banyak yang pensiun, serta jumlahnya itu diyakinkan menyusut kembali ke tahun 2019 akan datang sebab ada 400 ASN yang masuk waktu purna pekerjaan.
Awalnya, Menteri Pemanfaatan Perangkat Negara serta Reformasi Birokrasi Syafruddin membetulkan gagasan pembukaan rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil atau CPNS 2018 saat acara Asian Games. InsyaAllah.. InsyaAllah.. tutur Syafruddin waktu didapati Tempo di kantornya, Jumat, 17 Agustus 2018.
Syafruddin berujar penerimaan itu akan diadukan terlebih dulu pada Presiden Joko Widodo. Kami harus melapor Presiden dahulu, katanya.
ANTARA
"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar